Jejak KataLiputan

Ups! Biaya Nunggak Ijazah Seorang Siswa SMK di Jakarta Ditahan Pihak Sekolah?

×

Ups! Biaya Nunggak Ijazah Seorang Siswa SMK di Jakarta Ditahan Pihak Sekolah?

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI
IUSTRASI

JEJAK KATA, Jakarta – Harapan setelah lulus sekolah bisa segera mendapatkan pekerjaan, pupus lantaran ijazah belum sampai di tangan. Itulah yang dialami oleh Z, salah seorang siswa salah satu SMK di wilayah Grogo Petamburan, Jakarta Barat. Ijazah Z masih ditahan oleh pihak sekolah lantaran disebut-sebut masih punya tunggakan hingga puluhan juta.

Lalu, kemana program Kartu Jakarta Pintar? Penelusuran kontributor jejakkata.news di Jakarta, orang tua Z, yaitu N, mengetahui jika anaknya memiliki tunggakan hingga mencapai hampir puluhan juta setelah mendapatkan pemberitahuan dari pihak sekolah lewat selembar surat penyataan.

Dalam isi surat pernyataan tersebut, menurut N, Z harus datang ke sekolau dan harus membayar tunggakan yang nilainya hanpir mencapai puluhan juta itu.

“Anak saya tahun ini lulus, tapi ijazahnya belum diambil, biayanya soalnya banyak katanya, harus dibayar tunggakan-tunggakan hampir Rp 10.000.000. KJP dapat, cuma itu tidak selalu didebit. Kan harusnya kan buat spp, tapi kadang didebit kadang enggak, kadang ada panggilan debit kadang enggak,” ujar N yang juga mengaku single parrent, pekan lalu dengan bukti rekaman video.

Ia juga mengataka, terkait program KJP, soal sistem debit KJP yang terkadang didebit dan terkadang tidak oleh pihak nilai pencairan KJP, jika dihitung masih belum bisa mencukupi biaya tunggakan itu.

Belum lagi biaya lain seperti uang buku, uang ujian soal, maupun uang perpisahan sekolah yang diwajibkan untuk para orang tua harus membayar, meski tidak mengikutinya.

“Kalau uang perpisahan Rp. 1.500.000. Sedangkan perpisahan kita enggak kemana-mana, di rumah saja pas lagi COVID-19. Memang sih, waktu COVID kemarin tidak diadain, tapi kenapa harus disuruh bayar yah, yang enggak ikut juga tetap harus bayar,” keluhnya.

Terkait pernyataan N, sang Kepala Sekolah,Toni, didampingi Kabag TU, Irwan membantah perkataan orang tua tersebut. Bahkan, ia mengaku siap membantu para orang tua murid yang hendak mengambil ijazah anaknya.

“Kalau soal debit KJP permasalahan yang terjadi di sistemnya karena yang muncul berbeda nama. Intinya saya akan kasihkan ijazahnya kalau orang tua murid mau datang, saya kasih,” ujar Toni di Ruang Kepala Sekolah, Selasa 19 September 2022.

Bantahan lain dari Toni yaitu mengenai biaya perpisahan sekolah. Toni mengaku jika para orang tua sudah sepakat dan menandatanganinya. (HER)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *