DEWANDARU atau dalam bahasa Latin Eugenia uniflora desebut juga dengan cermai Belanda. Tumbuhan yang berasal dari Brasil ini tergolong dalam Familia mystaceae (suku jambu-jambuan).
Dewandaru termasuk dalam tumbuhan perdu yang dapat tumbuh mencapai 5 meter, dengan batang pohon yang tegak, berbentuk bulat serta kulit kayu berwarna coklat. Pohon dewandaru memiliki daun yang berwarna hijau berbentuk lonjong dengan ujung pangkal yang runcing, ukuran daun sekitar 5 sentimeter dengan tepi daun rata dan tulang daun yang menyirip.
Rakernas II JMSI, Deklarasi Kebangsaan di Tugu Kilometer Nol Indonesia
Bunganya berwarna kuning susu, dengan benang sari dan putik yang berwarna putih. Sedangkan buahnya berbentuk bulat berliuk-liuk dengan berdiameter sekitar 1,5 centimeter, berwarna merah. Buah dewandaru disebut juga buah sianto, yang memiliki biji kecil, keras, dan berwarna coklat.
Tumbuhan dewandaru ini banyak kita temui di daerah Amerika Selatan, seperti Brasil, Argentina, Suriname, Urugay, dan Paraguay. Di Indonesia, tumbuhan ini bisa kita temui di beberapa wilayah yang ada di pulau Jawa, Sumatra dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Karimunjawa adalah salah satu daerah yang dikenal sebagai habitat tanaman dewadaru ini.
Belum ada temuan pasti sejarah mengenai penyebaran pohon dewandaru di Indonesia. Kecuali banyaknya mitos yang tersebar turun temurun dan berkembang di masyarakat. Terutama pada masyarakat Jawa, keberadaan pohon dewandaru penuh dengan berbagai mitos.
Mks Pak Widi.
Dewo Ndaru…minongko prlampito Wahyuning jodho… berarti msh ada buah satunya LG yg blm di temukan pak.. Kalpataru…simbol Wahyuning Katentreman