TIDAK terasa sebentar lagi tahun 2022 akan segera berakhir, beberapa hari kedepan kita akan menyambut tahun 2023. Tetapi di akhir tahun ini sejenak menjadi bahan perenungan dan menyemai harapan sebelum memasuki babak baru, kita hendaknya merefleksikan semua yang sudah dilalui dalam satu tahun terakhir, banyak keberhasilan dicapai dan tentu ada aspek yang perlu diperbaiki. Kali ini penulis sedikit merefleksi keberhasilan dan evaluasi kebijakan Pemerintah Kabupaten Tangerang selama satu tahun menuju Tangerang benar-benar Gemilang.
Memasuki tahun 2023, Kabupaten Tangerang telah memulai babak baru yang menentukan untuk masa depan. Walau masih menghadapi berbagai permasalahan, tantangan masa depan tidak bisa terabaikan begitu saja. Penulis akan membahas berabagai aspek permasalahan di Kabupaten Tangerang mulai dari kemiskinan, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan juga infrastruktur.
Pertama masalah Kemiskinan. Variabel ini dapat menimbulkan masalah lain seperti kelaparan, masalah kesehatan, kriminalitas, dan sanitasi yang meningkat. Tidak terkecuali Kabupaten Tangerang, menurut data BPS Provinsi Banten mencatat tahun 2021 angka kemiskinan Kabupaten Tangerang mencapai sebanyak 272,35 ribu (7,12 persen) tentu angka ini terbilang sangat tinggi. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. pada tahun 2019 di angka 5,14 persen dan di tahun 2020 di angka 6,23 persen. Sementara menurut Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang Taufik Emil di tahun 2022 ini Pemda menargetkan penurunan angka kemiskinan mencapai 5,32 persen dari total jumlah penduduk sebanyak 3,245 juta jiwa.
Kita menyadari melihat ini takkan mudah, bahkan akan terjadi peningkatan angka kemiskinan kembali di Kabupaten Tangerang di karenakan dampak dari kenaikan harga BBM yang akan berdampak kepada perekonomian dan akan menurunya kemampuan daya beli masyarakat juga disebabkan oleh banyaknya PHK di perusahaan-perusahaan belakangan ini.