Jejak KataSoft News

Selarik Cerita Putri Bunga Melur ‘Fatmawati’ Sang Merpati dari Bengkulu

×

Selarik Cerita Putri Bunga Melur ‘Fatmawati’ Sang Merpati dari Bengkulu

Sebarkan artikel ini
Hj. Fatmawati (IIstimewa)

FATMAWATI merupakan sosok perempuan hebat yang ikut menorehkan sejarah berdirinya NKRI. Ia adalah Ibu Negara pertama sekaligus penjahit bendera pusaka yang dikibarkan di Pegangsaan Timur 56 pada saat pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945.

Fatmawati lahir pada 5 Februari 1923. Pertemuannya dengan Bung Karno bermula saat Sang Proklamator itu diasingkan ke Bengkulu pada 1938. Di daerah pengasingan ini lah, Bung Karno mengajar di sekolah Muhammadiyah, dan Fatmawati menjadi salah satu murid di sekolah itu.

Fatmawati merupakan anak yang tergolong cerdas. Sejak kecil, Ia sudah mendapat ajaran agama Islam dari keluarga dan lingkungan sekitarnya. Hassan Din adalah ayah dari Fatmawati yang merupakan anggota aktif di organisasi Islam, Muhammadiyah.

Dilansir dari berbagai sumber, Fatmawati juga merupakan sosok keturunan dari Kerajaan Indrapura Mukomuko. Sang ayah, Hassan Din, adalah keturunan ke-6 dari Kerajaan Putri Bunga Melur. Putri Bunga Melur berarti putri yang cantik, sederhana, dan bijaksana. Tidak mengherankan bila Fatmawati mempunyai sifat bijaksana dan mengayomi.

Sejarah Fatmawati menjahit sebagai penjahit bendera pusaka bermula setelah setahun pernikahannya dengan Bung Karno.

Pada saat itu, Jepang menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia. Bendera merah putih boleh dikibarkan dan lagu Kebangsaan Indonesia Raya diizinkan berkumandang. Dari situlah, Fatmawati kemudian berfikir bahwa memerlukan bendera merah putih untuk dikibarkan di Pegangsaan Timur 56.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *