JEJAK KATA, Tangerang – Kabupaten Tangerang dikenal sebagai daerah seribu industri, yang diantaranya adalah industri alas kaki atau sepatu. Pada akhir tahun 90-an atau awal tahun 2000-an, terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran terhadap para buruh pabrik di sektor alas kaki.
Dampak dari PHK ini puluhan buruh pabrik alas kaki itu kehilangan lapangan pekerjaan. Banyak diantara mantan buruh pabrik sepatu ini yang pulang ke kampung halaman. Namun tidak sedikit yang tetap bertahan mengais hidup di daerah ini.
Dari ribuan mantan buruh pabrik sepatu yang kehilangan lapangan bekerjaan ini diantaranya banyak yang bereksperimen mengimpplementasikan pengalamannya selama menjadi buruh pabrik sepatu, yaitu membuat produk sepatu rumahan.
Pada awalnya mereka memanfaatkan limbah sisa produksi alas kaki yang ditampung di lapak-lapak limbah. Dan ternyata, eksperimen mereka bisa diterima oleh masyarakat. Yang tadinya dijual dari tangan ketangan, berkembang mulai ada distributor yang menampungnya. Hingga akhirnya berkembang, dan saat ini sudah menelurkan ribuan usaha rumahan dan industri sekala kecil dan menengah pada sektor alas kaki itu.
Seiring perkembangan waktu pula, para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) alas kaki ini mulai berinovasi menciptakan produk sepatu dengan berbagai model. Mulai dari sepatu olahraga, seragam hingga sepatu fashion.