JEJAK KATA, Tangerang – Sidak ke salah satu tempat usaha pembuatan tahu, Jumat (13/10/23), Kepala Desa Ciakar Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, M. Nur Jalyudin menemukan aroma bau tidak sedap.
Sosok yang akrab dipanggil Lurah Uyu ini mengungkapkan, menyambangi tempat-tempat usaha di wilayah desanya merupakan salah satu agenda untuk melihat kondisi wilayah, disamping juga menginventarisir, serta memastikan bahwa aktivitas usaha di wilayah desanya tidak ada yang menyimpang. Artinya, tidak ada yang melakukan kegiatan usaha yang dilarang oleh hukum.
“Semua kegiatan usaha di Desa Ciakar, kami sebagai penanggung jawab di wilayah desa harus tahu. Jangan sampai kecolongan seperti di tempat-tempat lain, tahu-tahu tempat produksi narkoba. Nah, ini gunanya kita melakukan sambang, disamping kita juga bisa menampung aspirasi dari mereka terkait persoalan-persoalan yang dihadapi,” ujar Lurah Uyu kepada jejakkata.news.
Terkait soal pabrik tahu yang menimbulkan bau busuk, Lurah Uyuk mengaku bahwa pabrik tersebut tidak seluruhnya masuk wilayah desanya. Hanya saja akses jalan menuju pabrik masuk wilayah Desa Ciakar.
Pun demikian, soal bau limbah yang menyebar dan berdampak terhadap warga di desanya, ia meminta agar dikelola dengan baik, supaya tidak semakin meluas.
“Di sini, kewenangan kami hanya memberikan edukasi supaya pelaku usaha bisa tetap menjalankan aktivitasnya dengan baik.” katanya.
Arman selaku pemilik usaha pembuatan tahu mengaku sudah beroperasi lebih dari 10 tahun, dan saat ini mempekerjakan sekitar 40 orang. Dalam satu hari ia mamproduksi rata-rata 1 ton kedelai perhari.