JEJAK KATA, Tangerang – Sebagai daerah industri, Kabupaten Tangerang memiliki banyak keuntungan, tidak hanya banyaknya investor yang menjadi salah satu penyumbang PAD, tapi juga terhadap gerakan para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM), terutama sektor alas kaki.
Hal ini disampaikan Ketua DPC Asosiasi Kelompok Usaha Rakyat Indonesia (Akurindo) Kabupaten Tangerang, Widi Hatmoko. Menurut Widi, meskipun para pelaku IKM, terutama peralas kakian, secara legalitas masih serampangan, namun sudah mampu mencipatakan lapangan pekerjaan, terutama pelaku kerja yang sulit diterima di pasar kerja.
“Ya kita patut bersyukur, para pelaku IMK alas kaki ini bisa menciptakan lapangan kerja, terutama bagi masyarakat yang tidak punya ijazah karena dulunya putus sekolah,” ujar Widi Hatmoko.
Pria yang pernah menjadi ketua umum asosiasi pelaku usaha alas kaki di Tangerang ini juga mengungkapkan, meskipun sampai saat ini para pelaku IKM masih aman-aman saja, namun perlu menaikkan kelasnya, agar di kemudian hari tidak terjadi masalah. Seperti halnya soal legalitas usaha, serta produk alas kaki yang mereka produksi. Karena menurut Widi, selain masih banyak pelaku usaha alas kaki yang tidak memiliki legalitas usaha, tidak sedikit pula yang masih membuat produk alas kaki bajakan, alias “nembak” merek-merek terkenal, bahkan milik perusahaan berskala internasional.
