JEJAK KATA, Tangerang – Kalau melintas di Jalan KH. Syekh Nawawi Cikupa-Tigaraksa, atau jalan baru arah Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang dan menemukan penjual buah yang menyerupai kelapa, kalian sedang bertemu dengan penjual buah lontar atau siwalan.
Di beberapa daerah buah ini memiliki nama yang berbeda-beda: ada yang menyebutnya lonta, ental, ta’al, tala, lontara, lontair, koli, munggita atau tua. Buah lontar atau siwalan ini dihasilkan dari pohon sejenis palma. Pohon ini banyak tumbuh di wilayah di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di Pulau Jawa, buah ini banyak terdapat di daerah pesisir utara seperti Tuban Jawa Timur dan daerah Rembang Jawa Tengah.
Buah lontar atau siwalan yang dijajakan di Jalan KH. Syekh Nawawi Cikupa-Tigaraksa ini, ternyata didatangkan dari daerah Tuban, Jawa Timur. Salah seorang penjual buah lontar di Jalan KH. Syekh Nawawi, mengaku, di sepanjang jalan ini terdapat empat lapak.
“Ada empat lapak, pertama deket Biz Point, seberang Bizlink, di dekat Milenium dan Tigaraksa,” katanya.
Buah lontar sendiri memiliki rasa yang lezat dan unik. Daging buahnya berwarna kecoklatan, manis dengan sedikit kandungan air, serta memiliki tekstur kenyal, mirip-mirip dengan kelapa muda. Hanya saja dagingnya tebal. Rasanya yang segar cocok dikonsumsi langsung setelah dicuci dan dikupas.