Jejak KataWisata dan Kuliner

Ketapang Urban Aquaculture Tempat Wisata Terbaik di Tangerang

×

Ketapang Urban Aquaculture Tempat Wisata Terbaik di Tangerang

Sebarkan artikel ini
Ketapang Urban Aquaculture, di Desa Ketapang, Kecamatana Mauk, Kabupaten Tangerang.

JEJAK KATA, Tangerang – Salah satu destinasi wisata favorit di pesisir utara Kabupaten Tangerang adalah Ketapang Urban Aquaculture, di Desa Ketapang, Kecamatana Mauk, Kabupaten Tangerang.

Ketapang Urban Aquaculture sediri merupakan wilayah pelestarian mangrove dan ekosistem yang dibuka secara umum sejak awal tahun 2023 lalu.

Saat meninjau kawasan tersebut, Jumat (10/11/23), Pejabat Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono, berharap, kawasan Ketapang Urban Aquaculture menjadi destinasi wisata terbaik di Kabupaten Tangerang sekaligus sebagai wilayah pelestarian mangrove dan ekosistem.

“Kita berkomitmen akan terus mendukung pengembangan wisata tersebut sekaligus menjadi daerah pelestarian mangrove sehingga dapat menjadi ikon bagi Kabupaten Tangerang,” ujar Andi Ony Prihartono.

Ketapang Urban Aquaculture, di Desa Ketapang, Kecamatana Mauk, Kabupaten Tangerang.

Dia mengungkapkan, Ketapang Urban Aquaculture merupakan salah satu lokasi wisata yang sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut baik sebagai destinasi wisata, studi maupun konservasi pesisir.

“Ketapang Urban Aquaculture di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, sangat potensial untuk dikembangkan, baik sebagai destinasi wisata, edukasi dan studi maupun konservasi yang bisa menjadi kebanggaan bukan hanya Kabupaten Tangerang, nasional bahkan internasional,” ungkapnya.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat Desa Ketapang untuk menjaga dan memelihara apa yang telah dibangun, agar dapat terus bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu, dapat direplikasi daerah-daerah pesisir Kabupaten Tangerang lainnya.

“Ketapang Urban Aquaculture yang terletak di Desa Ketapang ini, awalnya hanya desa nelayan biasa, diubah menjadi desa ekowisata dengan penataan infrastruktur yang baik, ekonomi kerakyatan, termasuk lingkungan hidupnya sehingga bisa direplikasi konsepnya di wilayah pesisir lainnya,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *