JEJAK KATA, Jakarta – Kebebasan berdemokrasi serta menyampaikan pendapat yang saat ini kita rasakan, tidak lepas dari peristiwa 98, dimana arus gelombang massa dari berbagai element masyarakat, mahasiswa dan berbagai organisasi menuntut reformasi.
Reformasi diawali dengan lengsernya Soeharto dan naiknya BJ Habibie sebagai presiden pada masa transisi, yaitu peralihan Orde Baro ke Orde Reformasi. Peristiwa ini dimulai dari Mei 1998.
Namun, selain peristiwa Mei 98, masih ada peristiwa penting dalam perjuangan reformasi yang terjadi pada tahun yang sama, yaitu peristiwa Semanggi, yang kemudian dikenal sebagai Tragedi Semanggi 1.
Peristiwa yang terjadi pada masa pemerintah transisi Indonesia itu, menyebabkan 17 warga sipil meninggal dunia. Peristiwa ini juga menjadi salah satu bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Peristiwa ini terjadi ketika Presiden BJ Habibie menggelar Sidang Istimewa pada 11 hingga 13 November 1998, dengan tujuan mempersiapkan Pemilu berikutnya. Pada saat itu, Presiden BJ Habibie mulai mengumumkan Kabinet Reformasi Pembangunan yang mengikutsertakan beberapa menteri berasal dari luar Partai Golkar untuk masuk sebagai anggotanya. Beberapa masyarakat tidak serta merta menerima pengangkatan Habibie begitu saja.