Seni dan Hiburan

“Bentor” Warnai Pameran “Teropong” di Taman Budaya Lampung

×

“Bentor” Warnai Pameran “Teropong” di Taman Budaya Lampung

Sebarkan artikel ini
Croping lukisan bertema "Bentor" karya Nurbaito dalam pameran bertajuk "Teropong" di Taman Budaya Lampung.

JEJAK KATA, Lampung – Pelukis Asal kabupaten Tanggamus Nurbaito akan tampil dalam ajang pameran bersama “Teropong” setelah lolos seleksi. pameran yang dikuratori David dan Joko Irianta. Helat pameran ini digelar Taman Budaya Lampung menusung tajuk; ”Teropong” ini akan ditaja di Gedung Pameran TBL, Jalan Cut Nyak Din 24 Bandarlampung, 22 hingga 28 November 2023.

Pameran ini akan diikuti pelukis dari Lampung Selatan, Tanggamus, Tubaba, Lampung Tengah, Kota Bumi, dan Kota Bandar Lampung. Dalam pameran ini Nurbaito Jakarta ini akan menaja karyanya berjudul: “Modifikasi” berukuran 195 X 145 Cm dengan Oil On Canvas.

Lukisan “Modifikasi” yang dilukis tahun 2023 ini sesuai dengan tema yang disodorkan kurator “Teropong”. Nurbaito memvisualkan pengamatannya tentang seorang pengemudi becak yang punya kreativitas memasang mesin motor pada becaknya. Maka terciptalah becak “modifikasi” yiatu bentor alias becak bertenaga motor.

“Saya melalui dunia seni rupa mengamati berbagai fenomena kehidupan. Lewat kulisan-lukisan saya ingin berkisah tentang dunia dan kehidupan,” ujar Nurbaito di Studionya di kawasan Gisting Permai suatu hari.

Kiparah pelukis kelahiran Gisting 10 Mei 1961 dalam menggeluti dunia seni rupa cukup intens. Nurbaito pernah berpameran berbagai kota antara lain di Galeri Nasional Indonesia (GNI), Jogja Gallery, Tembi Galleri, Taman Budaya Yogyakarta, DKL, Universitas Lampung, dan Taman Budaya Lampung.

Dunia di Mata Perupa

Sementara itu David (Kurator) didampingi Jaka Irianata (Co Kurrator) memaparkan pameran bertema “Teropong” ini merupakan sebuah perayaan kreativitas manusia yang menggabungkan konsep teropong secara harfiah dengan interpretasi artistik yang mendalam.

“Pameran ini mengajak pengunjung untuk merenungkan bagaimana seniman melihat dunia melalui lensa seni rupa, mengamati realitas yang lebih dalam dan kadang-kadang berubah sesuai sudut pandangnya,” ujar David di Bandarlampung, Selasa (21/09).

Pelukis melalui “Teropong” merangkul gagasan tentang pengamatan, eksplorasi, dan pergeseran perspektif. Seperti teropong yang memperbesar objek jauh, seni rupa memiliki kemampuan untuk memperluas pandangan kita tentang dunia.

“Pameran ini menghadirkan berbagai interpretasi terhadap tema ini, mulai dari pengamatan fisik terhadap benda-benda jauh hingga penggalian dalam-dalam terhadap aspek-aspek emosional, budaya, dan spiritual,” imbuhnya.

Joko Irianta selaku Co kurator menambahkan tema “Teropong” memberi kesempatan untuk mengeksplorasi keindahan alam semesta. Melalui lukisan-lukisan yang menggambarkan pemandangan langit malam, sistem tata surya, dan objek luar angkasa lainnya, seniman memberikan pengalaman visual yang memikat sekaligus mengajak kita merenungkan besarnya alam semesta dan tempat kita di dalamnya.

“Tema ini juga digunakan untuk mengamati kehidupan manusia dalam berbagai situasi. Seniman mungkin menggambarkan momen sehari-hari yang biasanya terlewatkan oleh mata telanjang, tetapi melalui lensa seni rupa, mereka menjadi penting dan berarti,” ujar Joko Irianta mengunci perbincangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *