JEJAK KATA, Tangerang – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang siapkan program Santri Petani Milenial. Hal ini bertujuan agar para santri memiliki bekal, serta menjadi santri yang mandiri dan mampu bertahan ketika ia terjun di masyarakat.
“Program 2024, bagaimana caranya para santri ikut menjadi petani. Santri Tani Milenial akan kita garap supaya mereka, menjadi santri itu ada bekalnya. Santri pada sehat, dan tahu bagaimana caranya dia bertahan,” ujar Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika Sutrisno, Selasa (21/1123).
Program Petani Santri Milenial ini, menurut Asep Jatnika, juga untuk meregenarasi para petani agar dunia pertanian tidak ditinggalkan. Disamping juga menciptakan para petani milenial di daerah tersebut.
“Sekarang lahan ada, sementara petani sudah pada sepuh. Kalau tidak ada regenerasinya percuma, siapa yang akan menggarap. Jadi konsep kedepannya seperti itu,” katanya.
Program Santri Tani Milenial ini, menurut Asep, akan berkolaborasi dengan program sanitasi pondok pesantren (Sanitren). Dimana dalam program ini, DPKP ikut memberikan masukan hal-hal yang terkait dengan kebutuhan program Santri Petani Milenial tersebut.
“Kita akan berkesinambungan dengan program sanitasi pondok pesantren, dan menjadi program awal. Itu akan saya lengkapi dengan bagaimana dinas pertanian bisa intervensi pada sanitren. Makanya itu nanti pengelolanya ada dua orang, dan santri satu orang menjadi motivator, kita nanti yang mendidik. Termasuk bagaimana menyemai yang baik, bagaimana menggarap lahan yang baik,” paparnya.
Melalui program ini, Asep berkeyakinan, program ketahanan pangan di Kabupaten Tangerang akan semakin kuat. Terlebih, di wilayah ini masih banyak lahan-lahan tidur yang potensial dan masih bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian.