JEJAK KATA, Tangerang – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Prof. Mahfud MD mengajak santri dan santriwati untuk menyikapi politik dengan baik, serta tidak memilih calon pemimpin atau wakil rakyat karena uangnya.
Mahfud MD yang juga sebagai calon wakil presiden yang mendampingi Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 nanti, berpesan agar Pemilu jangan dibuat main-main. Jika memilih pemimpin atau wakil rakyat tidak berdasarkan hati nurani, kata Mahfud, negara bisa rusak.
“Bapak-bapak dan para santi dan santriwatiku yang disana, jaga demokrasi, belajar dengan baik, kemudian sukseskan Pemilu. Karena Pemilu itu adalah proses memilih pemimpin, proses memilih wakil. Saudara memilih Pemilu main-main gitu, negara yang dipertaruhkan, negara rusak. Apalagi kalau Pemilu saudara dibayar besok memilih ini, nah itu kalau saudara memilih karena bayaran itu dosa,” ujar Prof. Mahfud MD pada acara Dialog Kebangsaan yang digelar di Pondok Pesantren Nur Antika, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Kamis (30/11/23).
Dia juga berpesan agar masyarakat tidak perlu takut diteror atau dipaksa untuk memilih calon tertentu. Meskipun sudah diberi uang, kata Mahfud, pada saat masuk ke TPS, jangan hiraukan siapa pun, kecuali memilih yang cocok sesuai hati nurani.
“Tapi kalau dibayar uangnya diterima tapi memilih sesuai hati nurani itu ndak dosa. Karena dibayar tetap memilih, suap namanya! Kalau sudah dibayar tidak memilih, tapi memilih orang yang cocok sesuai hati nurani itu malah dapat pahala,” katanya.
Dalam kegiatan yang diikuti oleh ratusan santri serta pengurus Nahdlatul Ulama (NU) tingkat kecamatan se-Tangerang Raya (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan) itu, Mahfud juga menyebut bahwa memilih sesuai dengan hati nurani, bukan karena politik uang, berarti sudah ikut menyelematkan negara dari kerusakan.
Karena, kalau manusia sudah tidak mau menggunakan hati nurani, menurut Mahfud, itu sudah sekelas dengan hewan ternak.
“Memilih karena suap, memilih karena nafsu, dan memilih tanpa menggunakan hati nurani? Nah, orang yang sudah tidak menggunakan hati nurani menurut Allah itu, menurut Al Quran itu orang yang seperti binatang. Firman Allah kan begitu,” tandasnya.