Foto NewsJejak Kata

Geliat Kesenian Tradisi Reog Ponorogo di Kota Seribu Pabrik

×

Geliat Kesenian Tradisi Reog Ponorogo di Kota Seribu Pabrik

Sebarkan artikel ini
BEBERAPA anak di Tangerang sedang memainkan tarian Warok dalam sebuah acara. Kata "Warok" sendiri berasal dari bahasa Jawa, yang artinya wewarah atau 'pengajaran'. Jadi, seseorang yang menjadi Warok adalah ‘wong kang sugih wewarah’ karena mampu memberi petunjuk atau pengajaran kepada orang lain tentang hidup yang baik. Sebagai Warok harus memiliki sifat kesatria, berbudi pekerti luhur, dan memiliki wibawa tinggi di kalangan masyarakat. Dan, tarian Warok ini adalah bagian dari rangkaian dari seni Reog Ponorogo.

Sebagai daerah yang dikenal sebagai Kota Seribu Industri, Tangerang memiliki keberagaman budaya, yang ini dibawa oleh masyarakat urban yang menggantungkan hidup daerah ini. Salah satu seni budaya tradisional yang tumbuh subur di daerah ini adalah Seni Reog Ponorogo. Kesenian ini berasal dari daerah Ponorogo, Jawa Timur.

BOCAH-boca cantik ini sedang memainkan kesenian Jathil, yang merupakan bagian dari seni Reog Ponorogo. Tarian Jathil sendiri menggambarkan prajurit berkuda atau kaveleri tempo dulu. Pada seni Reog Ponorogo, Jathil ini pada mulanya ditarikan oleh laki-laki yang halus, berparas tampan atau mirip dengan wanita yang cantik yang disebut Gemblak. Gerak tarinya pun lebih cenderung feminim. Sejak tahun 1980-an ketika tim kesenian Reog Ponorogo hendak dikirim ke Jakarta untuk pembukaan Pekan Raya Jakarta (PRJ), penari jathilan diganti oleh para penari putri dengan alasan lebih feminin. Ciri-ciri kesan gerak tari Jathilan pada kesenian Reog Ponorogo lebih cenderung pada halus, lincah, dan cekatan. Hal ini didukung oleh pola ritmis gerak tari yang silih berganti antara irama mlaku (lugu) dan irama ngracik.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *