JEJAK KATA, Semarang – Kelompok musik kamar D’Java String Quartet asal Jakarta tampil rancak dan memikat dalam gelaran konser Echoes if Life di Max Brain Acadeny Hall, Jalan Rinjani 18 Semarang, Sabtu (27/04/2024). ,
Kelompok D’Java String Quartet yang berdiri sejak tahun 2008 ini beranggotakan empat punggawa yaitu; Danny Ceri, Ahmad Ramadhan (Violin), Dwi Ari Ramlan (Viola), dan Ade Sinata (Cello). Pengalaman para personelnya manggung belasan tahun di berbagai panggung konser musik kamar di dalam dan luar negeri membuktikan kelas D’Java String Quartet.
D’Java String Quartet yang sudah 16 tahun mengantungi pengalaman menggeluti musik kamar tampil ciamik memesona penonton. Pada sesi pertama menyajikan repertoar Haydn String Quartet op.76 / 1 in G major:dan Beethoven String Quartet op. 18 / 4 in C major.
Pada sesi kedua memainkan Sulkhan Tsintsadze Miniatures for String Quartet on Themes of Georgian Folksongs. Sekira 14 nomor folksong disuguhkan dengan indah. Pada pamuncak konser D’Java String Quartet menuntup performance dengan sajian Mozaert Divertimento. Repertoar D’Java String Quartet malam itu berhasil menyihir publik musik klasik Kota Semarang. Pengalaman para personelnya manggung belasan tahun di berbagai panggung konser musik kamar di dalam dan luar negeri membuktikan kelas D’Java String Quartet.
Puluhan audien larut dalam pesona menikmati sajian repertoar D’Java String Quartet konser kedua yang ditaja Maxi Brain Acadeny kerja bareng dengan Ajendam Kodam IV Diponegoo ini.
Kaurdiaga Ajendam IV Diponegoro Kapten Caj Priyo Utomo mewakili Kaajendam IV/Diponegoro Kolonel Caj Yudi Wahyudi, S.E., M.M. dalam sambutannya saat membuka konser mengatakan, gelaran konser kerjasama Ajendam IV Diponegoro dengan Maxi Brain Academy ini “Echoes if Life” memasuki seri kedua ini menampilkan D’Java String Quartet dari Jakarta.
“Kami berharap dengan mengapresiasi musik kita bisa menciptakan kehidupan. Bisa mengekspresikan diri. Dengan sentuhan music ini harapannya bisa menjembatani relasi kemanusian kita. Kita sukses tetapi tidak dengan melupakan orang lain,” tandas Kapten Priyo Utomo.
Sementara itu, Owner Maxi Brain Acadeny Pauline Wonodadi mengatakan, Maxi Brain Academi bersama Ajendam IV Diponegoro dalam kurun tahun 2024 ini bakal menyajikan seri konserEchoes if Life.
“Tahun ini dari bulan Maret hingga Desember 2024 ada 10 perfomance musik yang setiap bulan bergantian tampil. Kami berharap gelaran konser ini bisa meningkatkan apresiasi musik masyarakt terhadap musik kamar,” ujar Pauline.
Pauline menandaskan apresiasi terhadap musik bukanlah sekadar mendengarkan suara yang indah, melainkan meresapi kekayaan seni yang menjadi pencerminan kehidupan itu sendiri.
“Melalui serangkaian nada, musik bisa membangun jembatan tak terlihat di antara kita, menghubungkan hati dan pikiran melalui getaran-getaran yang menciptakan keajaiban,“ terang Pauline.
Ditambahkannya, dengan musik kita bisa berbagi pengalaman dengan harapan bisa bersama tersenyum, tertawa, menangis, merasa bahagia sebagai bentuk humanitas kita. Yang mendasari konser yang ditaja Maxi Brain Academy dan Ajendam IV Diponegoro gelar adalah esensi dari seni adalah humanitas,
“Harapannya saat mengapresiasi musik secara langsung, kita tidak hanya mengekspresikan humanitas individu. Tetapi ada gema yang beresonansi dalam setiap pendengar, yang menghubungkan satu pendengar dengan pendengar lainnya, membangun jembatan antarpendengar,” ujar Bos Maxi Brain Academy mengunci perbincangan.