Jejak KataWisata dan Kuliner

Dull Coffee, dari Usaha Gerobakan Berkembang Jadi Kedai Kopi

×

Dull Coffee, dari Usaha Gerobakan Berkembang Jadi Kedai Kopi

Sebarkan artikel ini
Muhammad Abdul Aziz sedang meracik kopi Dull Coffee-nya | Istimewa

JEJAK KATA, Tangerang – Kopi menjadi salah satu bisnis yang cukup menjanjikan. Betapa tidak, berbagai kalangan kini mulai menyukai minuman yang satu ini. Sebagai teman nongkrong, menemani saat bekerja bahkan belajar.

Sehingga tidak heran, banyaknya orang yang tertarik membuka usaha ini. Salah satunya adalah Muhammad Abdul Aziz, warga Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Pria yang akrab dipanggul Abdul ini memulai usaha kopi menggunakan gerobak. Dengan nama Dull Coffee, ia ingin setiap orang dari berbagai kalangan dapat minum kopi enak seperti di coffee shop dengan harga yang terjangkau.

Berenang dengan Rekan-rekannya, Remaja Ini Tenggelam di Sungai Cisadane

“Saya memulainya pada Juli 2019, dimulai dari gerobak kecil dengan harga terjangkau oleh berbagai kalangan masyarakat. Hingga tiga bulan setelahnya, melihat respons positif dari pelanggan, membuat saya memberanikan diri membuka kedai kopi,” terangnya.

Sajian Dull Coffee | Istimewa

Abdul pun mengungkapkan, konsep kedai Dull Coffee yakni menghadirkan interaksi antara barista dengan pelanggan. Sehingga mereka bisa menyajikan kopi sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang datang. Selaras dengan itu, agar pelanggan bisa mengetahui jenis kopi yang beragam.

Serangga Belalang Ternyata Endul dan Kaya Protein

“Dull Coffee menyajikan kopi yang kita roasting sendiri dengan menggunakan biji kopi Gayo dan Temanggung. Sehingga cita rasa kopinya pun autentik dengan aroma yang khas. Apalagi di sini pelanggan dapat melihat langsung proses pembuatan kopi yang mereka pesan,” ujar Abdul.

Selain itu, Dull Coffee menghadirkan beragam menu dari mulai kopi, nonkopi, manual brew, mocktail, teh dengan campuran yakult dan soda, serta ice blend. Sedangkan untuk makanan terdapat camilan kentang, sosis, cireng, roti bakar dan ada varian indomie, juga burger.

Tradisi Suku Osing, Mepe Kasur dan Tumpeng Sewu Pecel Pithik

“Apalagi kalian harus coba beberapa menu di Dull Coffee seperti cream cheese latte, cinnamon cheese latte, macchiato cheese latte, kopi susu hitam, dan yang paling best seller yakni kopi manual brew. Harganya sudah pasti terjangkau kisaran Rp10 ribu-Rp25 ribu,” tutur Abdul.

Tentunya Dull Coffee bisa menjadi referensi tempat nongkrong sambil menikmati kopi, yang berlokasi di Jalan Rasuna Said No. 32, Kelurahan Pakojan, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Tempat ini buka setiap hari pukul 17.00-24.00 WIB. Kalian bisa kunjungi Instagram @dullcoffee untuk informasi lainnya. (***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *