PSIKOLOGI dan pendidikan memiliki benang merah utama, yaitu “manusia”. Psikologi pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari kompleksitas manusia, sementara pendidikan adalah produk yang dikembangkan manusia untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu berkaitan dengan sumber daya manusia itu sendiri. Psikologi, sebagai ilmu yang mempelajari prilaku
dan proses mental, memberikan landasan penting untuk memahami cara individu belajar dan bagaimana meningkatkan efektivitas belajar.
Psikologi dan Proses Belajar
Proses belajar tentunya melibatkan interaksi kompleks antara faktor internal seperti motivasi, emosi, perhatian, serta faktor eksternal seperti lingkungan belajar dan metode pengajaran. Psikologi mampu menjelaskan bagaimana beberapa faktor ini mempengaruhi hasil belajar. Sebagai contoh teori belajar psikologi behavioristik yang berpendapat, bahwa tingkah laku
manusia itu dikendalikan oleh ganjaran (penguatan) dari lingkungan, sementara teori kognitif jean piaget menyoroti tahap tahap perkembangan anak dalam interaksi dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Dengan memahami teori teori ini pendidik dapat menyesuikan metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Misalnya, memberikan penghargaan untuk meningkatkan motivasi intrinsik atau merancang tugas sesuai dengan tahap perkembangan kognitif siswa.
Peran Motivasi dan Belajar
Motivasi memegang peranan penting dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik di lembaga pendidikan. Motivasi yang kuat dapat mendorong peserta didik untuk giat belajar, mengembangkan minat yang mendalam terhadap mata pelajaran dan mencapai hasil yang lebih baik secara akademik (pratiwi et.al.,2018). Oleh karena itu, penting untuk memahami peran motivasi dalam pendidikan dan menerapkan strategi yang efektif untuk meningkatkan motivasi siswa. Contohnya, memberikan umpan balik positif untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa untuk menciptakan suasana kompetitif yang sehat untuk memotivasi mereka.
Sebagai catatan, penerapan ilmu psikologi dalam pendidikan membuka peluang besar untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dengan memahami kebutuhan psikologis peserta didik, pengajar dapat merancang metode pembelajaran sesuai kebutuhan siswa supaya lebih efektif. Dalam konteks ini, psikologi bukan hanya ilmu pendukung, tetapi menjadi landasan utama untuk menciptakan proses belajar yang bermakna dan berkelanjutan. Supaya menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga tangguh secara mental dan emosional.
Penulis:
Devi Aprilia
Mahasiswi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Semester 1
