JEJAK KATA, Tangerang – Reuni Persaudaraan Alumsi (PA) 212 yang akan digelar pada 2 Desember 2022 mendatang, bisa menjadi signal buruk bagi langkah politik Anies Baswedan, jika ia jadi maju sebagai Capres 2024.
Hal ini disampaikan seniman dan budayawan, Wowok Hesti Prabowo. Menurut Wowok, sampai hari ini masyarakat belum bisa melupakan bagaimana geliat politik Pilgub DKI Jakarta yang pada saat itu mengusung Anies Baswedan. Dimana isu-isu agama untuk memenangkan Anies pada waktu itu, begitu rasis dan menjadi catatan tersendiri bagi rakyat yang sangat menghargai toleransi.
Kyai Sumitro dan Pewaris Ajaran Bonokeling “Manages Manunggali Kawula Gusti”
“Saya kira, justru tidak strategis ya? Tidak menguntungkan bagi Anies kalau masih digelar Reuni PA 212,” ujar Wowok Hesti Prabowo.
Menurut Wowok, dengan digekarnya reuni PA 212 ini, akan semakin menunjukkan siapa pendukung Anies, yang dalam hal ini para pengusung isu Khilafah serta Ormas-ormas yang dilarag dan dibubarkan oleh pemerintah.
Pesan Berantai, Kecelakaan di Citra Raya, 1 Korban Meninggal 1 Lagi Kritis
“Ini tidak menguntungkan buat Anies, saya rasa. Sebaiknya, sementara sampai Pemilu selesai tidak diadakan reuni PA 212. Itu kalau mereka mendujung Anies loh. Kecuali kalau sengaja menjerumuskan Anies, ya gelar aja,” tegas Wowok.
Wowok juga menilai, saat ini rakyat sudah semakin cerdas. Dan, isu-isu agama yang dihembuskan dalam Pilkada DKI Jakarta dan Pemilu 2019, kata Wowok, sudah tidak laku. Karena, menurut Wowok, republik ini dibangun dengan keragaman, buka keseragaman kelompok-kelompok tertentu.
