JEJAK KATA, Kota Tangerang – Maraknya kasus kekerasan seksual yang akhir-akhir ini sering terjadi mengundang keprihatinan para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Tangerang.
Mereka berpendapat bahwa pendidikan seksual sangat diperlukan. Dalam hal ini pemerintah harus mampu menghadirkan pendidikan seksual dalam mata pelajaran khusus di setiap jenjang pendidikan.
“Bagi saya kesetaraan gender, zero kekerasan seksual, dapat dihadirkan di tengah-tengah masyarakat. Diantaranya dengan dihadirkannya pendidikan seksual sebagai mata pelajaran khusus di setiap jenjang pendidikan,” ujar Indri Damayanthi, mahasiswi aktivias perempuan yang juga sebagai Kabid Wanita SEMMI pada acara kegiatan Dialog Nasional Pendidikan Seksual di Gedung Seni Budaya Tangerang, Sabtu kenarin.
Hal senada juga disampaikan Topap Bagaskara, Sekretaris Umum Pengurus Cabang SEMMI. Menurutnya pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan, yang dalam hal ini harus merambah semua lini, termasuk wilayah yang berkaitan dengan seksual.
“Bahwa pendidikan yang sampai saat ini memiliki peran sebagai lentera bagi perjalana hidup manusia, justru tidak boleh abai pada wilayah-wilayah seksual. Ketidak terkontrolnya pikiran manusia yang berdampak pada kekerasan seksual adalah fenomena nyata yang muncul disebabkan adanya jarak antara masyarakat dengan pendidikan seksual,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan Diskusi Nasional Pendidikan Seksual, Fatmawati, menyebutkan, diselenggaranya kegiatan itu adalah sebagai keprihatinannya terhadap kasus kekerasan seksual yang semakin marak terjadi, terutama di dunia pendidikan.
