EsaiJejak Kata

Pinjol Vs Problematika Ekonomi, Sosial dan Psikologis Sopir Angkot

×

Pinjol Vs Problematika Ekonomi, Sosial dan Psikologis Sopir Angkot

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI

DALAM beberapa tahun terakhir, fenomena pinjaman online (pinjol) semakin marak di masyarakat, termasuk di kalangan pekerja sektor informal seperti supir angkot. Nah, bicara soal pinjol, meskipun memberikan akses cepat dan mudah untuk mendapatkan dana tunai, namun dampak terhadap kehidupan supir angkot tidak lah selalu positif. Dari situlah, penulis tertarik untuk membahas soal dampak pinjol terhadap supir angkot, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun psikologis.

1. Dampak Ekonomi

Pinjol sering dianggap solusi cepat bagi supir angkot yang membutuhkan dana mendesak, misalnya untuk memperbaiki kendaraan atau memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, bunga yang tinggi dan tenor yang pendek dapat membuat mereka terjebak dalam lingkaran utang.

Pendapatan Harian Terkuras: Pendapatan supir angkot yang tidak menentu sering kali tidak mencukupi untuk membayar angsuran pinjol. Akibatnya, mereka harus mengambil pinjaman lain untuk melunasi utang sebelumnya.
Ancaman Kehilangan Aset: Beberapa supir yang tidak mampu membayar utang berisiko kehilangan aset seperti kendaraan atau barang berharga lainnya.

2. Dampak Sosial

Tekanan pada Keluarga: Masalah keuangan akibat pinjol sering memengaruhi hubungan dalam keluarga. Konflik rumah tangga dapat meningkat karena tekanan untuk melunasi utang.

Stigma Sosial: Supir angkot yang tidak mampu membayar utang terkadang mengalami tekanan dari lingkungan sosialnya, terutama jika mereka diancam atau dipermalukan oleh pihak pinjol ilegal.

3. Dampak Psikologis

Stres dan Kecemasan: Ancaman dari penagih utang dan beban finansial yang berat dapat menyebabkan stres dan kecemasan berkepanjangan. Dalam beberapa kasus, hal ini berujung pada depresi atau bahkan tindakan ekstrem seperti bunuh diri.

Rasa Malu dan Hilangnya Harga Diri: Supir angkot yang terjebak dalam utang pinjol sering merasa malu dan kehilangan harga diri, terutama jika mereka dipermalukan oleh pihak pinjol secara publik.

Solusi dan Rekomendasi

  • Pendidikan Finansial: Pemerintah dan organisasi masyarakat perlu memberikan edukasi tentang bahaya pinjol ilegal serta pentingnya pengelolaan keuangan.
  • Akses ke Kredit Formal: Supir angkot membutuhkan akses ke kredit dengan bunga rendah dan tenor yang fleksibel, seperti melalui koperasi atau lembaga keuangan resmi.
  • Penindakan terhadap Pinjol Ilegal: Penegakan hukum terhadap pinjol ilegal perlu diperketat untuk melindungi masyarakat, termasuk supir angkot, dari praktik yang merugikan.
  • Dukungan Komunitas: Membentuk komunitas atau koperasi supir angkot dapat menjadi solusi untuk memberikan bantuan keuangan yang lebih aman dan terpercaya.

Jadi, meskipun pinjaman online menawarkan solusi instan untuk kebutuhan dana, dampaknya terhadap supir angkot cenderung lebih banyak merugikan daripada menguntungkan, terutama jika mereka tidak memahami risiko yang terlibat. Oleh karena itu, diperlukan edukasi dan alternatif pendanaan yang lebih aman untuk mendukung kesejahteraan mereka.


PENULIS:
Nadia Tri Lutfiani
Mahasiswa S1 Manajemen Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Bisnis
Universitas Pamulang Kampus Serang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *