JEJAK KATA, Kuningan – Ada banyak tempat wisata menarik di Kuningan, Jawa Barat. Kondisi geografinya yang berbukit-bukit menganugerahi wilayah ini pemandangan alam yang indah dan menjadi lokasi wisata yang menarik. Udara sejuk dan kehijauan dari pepohonan berusia ratusan tahun menawarkan kesegaran yang dicari wisatawan sebagai pengisi jeda dari rutinitas pekerjaan. Kuningan juga memiliki pemandian air panas alami yang berasal dari gunung Ciremai.
Selain wisata alam, Kuningan memiliki destinasi wisata yang memadukan wisata alam dan sejarah, yaitu Museum Perundingan Linggarjati. Museum ini dibangun dari bekas lokasi perundingan antara Belanda dan Indonesia pada 1946 yang terjadi di Desa Linggarjati.
Museum Linggarjati hanya salah satu dari serangakaian lokasi wisata yang seru untuk dijelajahi. Mulai dari Taman Wisata Alam Linggarjati yang menawarkan berbagai permainan yang menarik. Mulai dari kolam renang lengkap dengan seluncuran, arena bermain anak, area pemancingan, dan arena outbound. Kalau ingin duduk-duduk santai pun kamu bisa menggelar tikar dan piknik di beberapa area berbukit yang ditumbuhi pepohonan rindang.
Taman Wisata Alam (TWA) Linggarjati dikenal juga sebagai salah satu titik awal pendakian menuju Gunung Ciremai. Maka tak mengherankan di kawasan seluas 11,51 hektare ini, pengunjung dapat menemukan beragam jenis flora dan fauna khas lereng gunung. Beberapa di antaranya adalah pohon bungur, kiacret, jamuju, lemo, serta burung pipit dan kepodang.

Selain kekayaan alamnya, kawasan ini juga memiliki nilai sejarah, yaitu dengan keberadaan Gedung Naskah Linggarjati. Gedung ini memiliki perjalanan panjang sebelum akhirnya menjadi cagar budaya nasional. Berdasarkan data Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya, bangunan tersebut awalnya dimiliki oleh Ibu Jasitem pada tahun 1918. Tiga tahun kemudian, gedung ini direnovasi menjadi semi permanen oleh seorang pria Belanda yang diyakini menikah dengan Ibu Jasitem.
Seiring waktu, fungsi gedung ini terus berubah. Pada tahun 1930 menjadi rumah tinggal Van Oo Dome, lalu berubah menjadi Hotel Rustoord pada 1935. Saat masa penjajahan Jepang pada 1942, bangunan ini difungsikan sebagai Hotel Hokay Ryokai, dan kemudian menjadi markas Badan Keamanan Rakyat (BKR). Setelah Indonesia merdeka, gedung ini diberi nama Hotel Merdeka.
Dalam masa penggunaannya sebagai Hotel Merdeka, Perundingan Linggarjati diselenggarakan di sini pada 10–13 November 1946. Namun, ketika Agresi Militer Belanda II terjadi pada 1948, gedung ini sempat dijadikan markas tentara Belanda. Antara tahun 1950 hingga 1975, bangunan ini beralih fungsi lagi menjadi Sekolah Dasar Negeri Linggarjati, meskipun kemudian mengalami kerusakan akibat usia.

Pada tahun 1977 hingga 1979, pemerintah melakukan pemugaran terhadap gedung ini dan menetapkannya sebagai cagar budaya nasional pada tahun 1998. Renovasi dilakukan dengan tetap menjaga keaslian arsitektur dan interior bangunan, termasuk ruang perundingan di tengah gedung, kamar-kamar para delegasi, dan ruang-ruang kecil lainnya. Dengan demikian, kamu dapat menyusuri jejak sejarah perjuangan bangsa ketika berkunjung ke Gedung Naskah Linggarjati.
Untuk mencapai Museum Linggarjati di Kuningan, dari Cirebon lanjutkan perjalanan ke arah selatan, yaitu mengikuti jalur ke Kuningan. Selanjutnya anda akan dipandu banyak petunjuk di sepanjang jalan. Selamat bertualang! (Aris Kurniawan/dari berbagai sumber)






