Hard NewsJejak Kata

Blokade Exit Tol Bitung Tidak Ada Hasil, Soal Banjir Warga Mengadu ke DPRD

×

Blokade Exit Tol Bitung Tidak Ada Hasil, Soal Banjir Warga Mengadu ke DPRD

Sebarkan artikel ini
FOTO: Petugas Jalan Tol PT. Jasa Marga sedang memompa air yang menggenangi exit tol Bitung, Kabupaten Tangerang.

JEJAK KATA, Tangerang – Aksi blokade exit tol Bitung sudah, namun persoalan banjir yang menimpa warga Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang belum mendapatkan titik temu. Akhirnya, Kamis (17/11/2022), warga bersama tokoh masyarakat dipimpin Kades Kadu dan Camat Curug, Supriadi, mengadu ke DPRD Kabupaten Tangerang.

Adang Akbarudin, salah seorang tokoh masyarakat Desa Kadu, mengungkapkan, hingga hari ini banjir di desanya belum juga surut. Ditambah hujan yang teradi sejak Kamis dini hari tadi.

Sedang Mandi, Pria Lansia Tenggelam di Kali Cimanceuri

“Persoalan banjir di Desa Kami tidak terselesaikan, bahkan di tempat lain sudah surut, namun di desa kami sampai saat ini masih banjir,” kata Adang Akbarudin.

Terkait persoalan banjir ini, Adang juga menyalahkan pihak pengelola jalan tol Jasa Marga dan Astra serta pengembang perumahan yang berada di wilayah tersebut. Karena sampai saat ini tidak bisa mengambil langkah yang tepat dalam rangka mengatasi banjir di Desa Kadu itu. Adang berharap agar Pemerintah Kabupaten Tangerang dan anggota DPRD untuk tidak saling melempar tanggung jawab dalam penanganan banjir di Desa Kadu.

Ratusan Paket Sembako Bagi Warga Terdampak Banjir, Banksasuci: Terimakasih Orang Baik

“Saat ini warga kebingungan karena percuma kesepakatan dibuat namun realisasinya tidak dilaksanakan, bahkan janji mau memberikan nasi setiap hari kepada warga namun tidak dilaksanakan Jasa Marga,” tandasnya.

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Ahyani, mengatakan, pihak sudah berulang kali memberikan masukan kepada dinas terkait untuk tidak terpaku tangan dalam mengatasi banjir. Ia menilai, tidak ada penanganan persoalan banjir, Jasa Marga seharusnya melakukan perbaikan gorong-gorong, karena saat ini gorong-gorong yang ada sangat kecil sekali.

“Ini bukan hal sepele, menyangkut masalah orang banyak,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *