JEJAK KATA, Tangerang – Sejumlah wali murid SDN 1 Bunar, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang merasa kecewa, pasalanya, bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp450 ribu dari Kementrian Pendidikan pada tahun 2021 tidak sampai ke mereka sebagai penerima manfaat.
Diduga, uang tersebut ditilep oleh seseorang yang mengaku sebagai utusan pihak sekolah, yang dengan sengaja membawa surat kuasa mengambil uang PIP milik 199 siswa di sekolah tersebut ke pihak Bank yang menyalurkan anggaran dari Kementrian Pendidikan tersebut.
Dugaan penilepan dana PIP ini terungkap ketika murid-murid di sekolah itu dikabarkan menerima bantuan PIP yang kedua pada tahun 2022. Bantuan PIP kedua itu tidak bisa diambil atau dicairkan lantaran murid-murid yang terdaftar sebagai penerima PIP tidak memegang buku rekening tabungan yang dikeluarkan salah satu Bank penyalur yang mestinya sudah diterima pada tahun sebelumnya.
Patut diduga, proses pencairan dana PIP SDN 1 Bunar ini dilakukan dengan cara memanipulasi data. Hal ini terungkap ketika muncul soft copy surat kuasa yang ditujukan kepada pihak Bank penyalur dana PIP saat pencairan dana PIP tersebut. Surat kuasa itu ditandatangani atas nama kepala sekolah SDN 1 Bunar Johari Aan Nurcahyadi, cap stempel serta ditulis dengan kop surat sekolah SDN 1 Bunar. Surat kuasa yang ditandatangani pada 1 Oktober 2021 itu diberikan kepada atas nama Muhamad Supriadi, SE.
Namun, ada yang janggal dari surat kuasa tersebut, yaitu tidak ada nomor surat, tidak ada informasi identitas pemberi kuasa (tanggal lahir, alamat dan nomor KTP), informasi penerima kuasa seperti alamat tidak lengkap, tanggal lahir dan nomor KTP juga tidak ada.
“Soft copy ini saya dapat dari Bank (Bank Himbara) di Cisauk, yang menyalurkan dana PIP tahun 2021,” ujar Rizal, salah seorang perwakilan wali murid yang mengkonfirmasi soal kebenaran pencairang PIP tahun 2021, Senin (06/02/2023).
