JEJAK KATA, Rembang – Dijuluki sebagai ‘The Cola of Java’ ternyata Kabupaten Rembang memiliki kuliner legendaris yang menjadi salah satu kebanggaan masyarakat di daerah ini, yaitu Lontong Tuyuhan.
Lontong Tuyuhan adalah kuliner berbahan dasar beras yang direbus dibungkus daun pisang dan dimakan dengan daging ayam kampung berkuah santan kuning yang gurih dan lezat.
Dari berbagai sumber menyebutkan, pada zaman dahulu Lontong Tuyuhan merupakan makanan yang dihidangkan kepada para santri Mbah Jumali. Mbah Jumali sendiri merupakan keturunan Mbah Sambu seorang tokoh ulama di Lasem yang sangat tersohor kala itu.
Pada saat terjadi Perang Kuning, yaitu sekitar tahun 1740-an Mbah Jumali pergi ke selatan Lasem dan mencari tempat di tepi sungai. Kemudian ia membangun gubuk kecil bersama para santrinya. Di situlah Mbah Jumali tidak hanya mengajarkan agama, tetapi juga sering memberikan santri-santrinya hidangan manakib berupa lontong opor berkuah pedas berisi ayam kampung.
Jadi, Lontong Tuyuhan ini adalah makanan yang dihidangkan kepada santri karena Mbah Jumali memiliki strategi dakwah Islam melalui makanan dan juga dijadikan sebagai strategi pertahanan Lasem pasca pecahnya Perang Kuning.