Jejak KataSeni dan Hiburan

Lawat Karyanya, Wina Armada Sukardi Dapat Penganugerahan dari MURI

×

Lawat Karyanya, Wina Armada Sukardi Dapat Penganugerahan dari MURI

Sebarkan artikel ini
Sastrawan Wina Armada Sukardi | Ilustrasi

JEJAK KATA, Jakarta – Dua buku kumpulan puisi karya sastrawan Wina Armada Sukardi, mendapat anugrah Meseum Recor Dunia dan Indonesia (MURI). Kedua buku itu masing-masing “Memetik Bulan” (terbitan tahun 2023) dan “Pacul Berdarah Puisi Serba Benda” (terbitan tahu 2024).

Penyerahan Anugrah MURI dilakukan langsung oleh pendiri MURI, Jaya Suprana bersama direktur utama MURI, Aylawati Sarwono.Wina menerina anugrah MURI untuk katagori “Perintis buku puisi untuk Anak-anak dan buku puisi kebendaan”.

Bupati Serang Peringatkan 276 Kades Soal Pengelolaan Keuangan

Selain Wina Armada Sukardi, hari itu ada juga tujuh penerima MURI lain untuk berbagai katagori. Salah satunya penyanyi asal Surabaya, Erwina. Dia menerima anugrah MURI untuk katagori “penyanyi Indonesia yang menguasai sebelas bahasa asing.”

Ada pula penerima untuk katagori pengabdian untuk kemanusiaan, serta perempuan pertama yang menerima gelar doktor bidang teologi Katololik.

Unikov Cafe, Tempat Nongkrong dengan Konsep Rumah Minimalis

MURI didirikan 27 Januari 1990. Rekor pertamanya dikeluarkan tanggal 14 Juli 1990 untuk Pejalan Kaki Termuda, Vinas V. Lindri Saputri umur 6 tahun. Dia menempuh jarak 55 Km Semarang-Jakarta selama 26 hari. Sampai saat ini MURI telah memberikan 11.700 rekor.

Wina Armada menerangkan, buku puisi untuk anak-anak terbit didorong kenyataan tidak ada buku puisi untuk anak-anak.

“Kalau buku puisi tentang anak-anak mungkin sudah ada beberapa,” katanya.

Wina Armada Sukardi saat menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) | Istimewa

Menurut Wina, anak zaman kiwari sudah amat berbeda dengan anak dahulu, baik dilihat dari cara berpikirnya maupun dari keragaman sosial budayanya.

”Jika mereka tidak dibiasakan mengenal rasa seni, bisa jadi kelak besar mereka juga tidak mengenal nilai-nilai baik atau buruk,” tegasnya.

Jos Gandos! Ada Lomba Marawis di Festival Al-A’zom Kota Tangerang

Sebelumnya Wina juga telah menghasilkan beberapa buku puisi baik karya tunggal maupun bersama. Selain itu Wina juga merupakan penerima lifetine achiefment sebagai penulis fiksi dari organisasi penulis Satupena.

Dia meraih dua kali Piala Mitra sebagai kritikus terbaik. Saat ini menjadi pemimpin redaksi di Podcast Sembilan.
Wina menuturkan, penerimaan anugrah MURI baginya seperti de javu atau mengulang suatu peristiwa kembali.

Sachrudin Segera Deklarasikan Calon Walikota Tangerang

Hal ini lantaran aya Ayah Wina, Gandhi Sukardi, juga penerima anugrah MURI dua kali sebagai “penulis surat membaca tiga tahun berturut-turut tanpa henti di surat kabar harian Jakarta Post.”

“MURI menyadarkan kita _the limitbis sky_ , alias batas kemampuan kita adalah ketidakterbatasan itu sendiri,” kata Wina.
Acara anugrah MURI diakhiri dengan penampilan Erwina yang membawakan lagu Mandarin Klasik dan lagu Indonesia asal Jawa Timur. “Rek Ayo Rek.” (*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *