Hard NewsJejak Kata

Top! Festival Hompimpa Alaium Gambreng Digelar di Semarang

×

Top! Festival Hompimpa Alaium Gambreng Digelar di Semarang

Sebarkan artikel ini
Festival Hompimpa Alaium Gambreng siap ditaja, di Klub Merby, Jl. M. T Haryono 953, Semarang.

JEJAK KATA Semarang – Komunitas AECItrue, Klub Merby, dan Maretha Hati Natara Foundation berkolaborasi menggelar event Hompimpa Alaium Gambreng Fest “Festival Bermain Limbah Kreasi Seni”. Gelaran festival yang punya visi sebagai area bermain berbagai bentuk kesenian ini ditaja di Klub Merby, Jl. MT Haryono No. 653, Semarang, Jawa Tengah.

Hajat Festival yang digelar untuk merayakan HUT ke -35 Klub Merby ini akan dilauching Senin 2 September 2024. Kegiatan ini akan berangsung selama sebulan penuh hingga 2 Oktober 2024 mendatang. AECItrue, Klub Merby, dan Maretha Hati Natara Foundation merancang festival yang punya misi misi memberikan kemudahan akses bagi banyak komunitas untuk membentuk kesatuan ekosistem kreatif yang berkelanjutan ini akan menjadikan event tahunan.

Rakerda JMSI Banten: Membangun Kemitraan dan Kualitas Media

Handoyo Salafi kurator event, mengatakan bahwa perhelatan ini sebagai laboratorium kajian (kualitas penciptaan karya dan peningkatan aktifitas komunitas seni) di Semarang, Jawa Tengah, dan Indonesia.

“Hasil analisis tersebut nantinya dijadikan tolak ukur untuk penyelenggaraan program-program selanjutnya,” ujar Ridho panggilan karib Handoyo Salafi.

Ridho memaparkan Hompimpa Alaium Gambreng Fest bertajuk “Festival Bermain Limbah Kreasi Seni” adalah aksi kebudayaan yang melakukan pendekatan bagi masyarakat baik secara personal maupun komunitas untuk membangun karakter dan sikap solidaritas, timbal balik, hingga kemungkinan terbentuknya ekosistem kreatif.

Zul-Lerru Memenuhi Syarat Maju di Pilkada Jalur Independen

“Menciptakan karya seni melalui kerja sama antara seniman dan masyarakat. Bersama publik menghasilkan segala macam kekriyaan (hasil keterampilan tangan) bersifat seni atau artistik. Mengasah kemahiran personal (skill) dan menciptakan kegiatan interaksi antar manusia (human activity),” beber Ridho di sela-sela persiapan di Merby Centre, Sabtu (31/08/24).

Sedangkan konsep pelaksanaan dengan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Selama festival berlangsung ada kegiatan-kegiatan berupa pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran. Pertemuan bisa berupa workshop dan atau undangan khsusu untuk menikmati seni pertunjukan. Insentif bisa berupa pemberian penghargaan, donasi bantuan, atau sertifikat sebagai peserta dan mengikuti pelatihan dalam event tersebut. Konvensi seni adalah mengumpulkan para seniman untuk bertemu kurator dan kolektor melalui diskusi berbagi ide, strategi, saran, dan trend terbaru dalam dunia seni visual.

Festival Bedhayan 2024 Dihadiri Perwakilan Amerika Serikat dan Korea Utara

Dalam festival ini, lanjut Ridho, tak kurang akan dipamerkan 2000 karya seni rupa terdiri dari: topeng, fingger painting pada kertas, fotografi fashion pada kain, batik kontemporer pada kain, junk art instalation, lukis pada limbah drum, lukis pada kanvas, ilustrasi pada kertas, gambar pada kertas hitam, cetak grafis pada limbah kemasan makan dan minuman, lukis pada tas kain totebag, lukis pada batu, animasi, game, komik print digital, zentangle art pada kertas, dan puzzle recycle cardboard.

Ridho menambahkan karya-karya andalan dalam festival ini adalah beberapa karya senirupa yang bersifat interaktif, atau antara seniman dan masyarakat melakukan pelatihan untuk memproduksi karya secara langsung. Berupa Workshop AECItrue Bazaar & Art Exhibition di TAN Art Space peserta 5 anak (tehnik batik pada karya kontemporer 10 karya, fingger painting 10 karya, fotografi fashion 5 karya, Junk Art 5 karya). Workshop Education Art Festival UPGRIS (pemanfaatan 50 drum tong bekas menjadi instalasi seni, dan 400 lukis kanvas, 50 gambar degradasi warna). Workshop Komunitas Harapan di Kampung Sumeneban Johar Semarang peserta 75 anak (Drawing di kertas hitam 75 karya, dan interaksi kain lukis lima meter 2 karya).

Jalan Santai Ceria Merdeka di Citra Raya Pecahkan Rekor MURI

Workshop Universitas PGRI Semarang di Kota Lama dan Klub Merby peserta 200 mahasiswa/i (cetak grafis di bekas bungkus makanan dan minuman 250 karya). Workshop Universitas Islam Sultan Agung Semarang peserta 50 mahasiswa/i (lukis tas totebag 75 karya). Workshop Edu House Primary di Klub Merby Semarang peserta 60 Anak (stone art melukis batu 100 karya). Makeup dan Fotografi Fashion, peserta Mahasiswi Universitas Ngudi Waluyo Ungaran, pemateri Maretha Handoyo (20 karya fotografi cetak kain). Foto Ceria Sahabat Inklusi bersama Maretha praktisi makeup, Reza praktisi stylish model, dan Trio Chrisda (Christian Saputro, Agus Budi Santoso, dan Suwito Wito) sebagai fotografer. Workshop Kelompok Kerja Guru Raudhatul Athfal Ianatur Rahma, Pemalang – Jawa Tengah, peserta 35 guru (stone art lukis batu 35 karya dan Zentangle Art 35 karya). Workshop Kelompok Kerja Guru Kota Pekalongan – Jawa Tengah, peserta 50 guru (50 karya kreasi limbah bekas).

“Selain ragam acara bersifat MICE kami juga menyiapkan berbagai bentuk kolaborasi antar komunitas-komunitas yang ada di Semarang,” imbuh Ridho.

Paskibraka Kabupaten Tangerang 2024 Dikukuhkan

Kegiatan kolaboratif dan interaktif yang bakal digelar, lanjut Ridho, antara lain; Meramu Jamu, Wiron Batik, Kolase Perca Kain Batik, interaksi Gambar dan tari, Kreasi Janur, membatik Pohon Hayat Gunungan Wayang, Sanggul dan Kepang Nusantara, Gambang dan Joget Semarangan, Selimut dan Meja Nyaman Anak Autis, video Art AECItrue & Jokkivolka Music, Kreasi Sarung dan Ikat Kepala Semarangan.

Handoyo berharap festival ini memiliki manfaat juga pencapaian yang tepat sasaran. Manfaat festival bisa mempraktikan langsung metode peningkatan kesadaranan budaya dan minat terhadap kesenian. Mengedukasi pengunjung tentang sejarah dan kebudayaan. Dengan melibatkan komunitas seni lokal, festival ini berkontribusi pada pelestarian dan penghargaan terhadap pelaku bidang kreatif. Mendorong pengunjung untuk berinteraksi langsung dengan seni, merangsang kreativitas dan imajinasi mereka. Memberikan kesempatan bagi seniman untuk mengeksplorasi karya seni yang inovatif.

Astra Infra Lakukan Penambahan Lajur Kegita di Ruas Tol Tamer

“Festival menyediakan fasilitas bagi seniman untuk memamerkan karya mereka agar mendapatkan pengakuan dan peluang secara ekonomi. Menarik pengunjung dari luar kota berpotensi meningkatkan kunjungan wisata dan perekonomian lokal. Mendorong kegiatan ekonomi di sekitar lokasi festival seperti perdagangan, kuliner, dan layanan,” pungkas Handoyo mengunci perbincangan. (*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *