JEJAK KATA, Jakarta – Ada pemimpin yang baru maka pemimpin yang lama tak perlu lagi untuk bertandang atau meminta semacam bagian di dalam distribusi kekuasaan.
Hal ini disampaikan oleh akademisi Rocky Gerung dalam akun channel YouTube @RockyGerungOfficial yang diunggah pada Selasa (10/09/24). Kalimat ini juga disampaikan menanggapi apa yang diucapkan oleh SBY yang mengatakan bahwa dirinya tidak pernah lagi ke Kantor DPP Partai Demokrat usai estafet kepemimpinan partai tersebut diserahkan kepada Agus Herimurti Yudhoyono (AHY).
Komentar Menohok Alifurrahman, Sahroni Mundur dari Ketua Timses RK-Suswono
“Jadi, jelas SBY kasih signal bahwa dalam di kepempinan harus hanya ada satu matahari. Dan, dengan bagus SBY memakai perumpamaan bahwa kalau ada dua matahari, satu saja sudah panas apalagi dua, bisa terbakar,” ujar Rocky Gerung.
Kalimat SBY soal matahari kembar yang disampaikan oleh Rocky Gerung ini pun ditanggapi oleh Harsubeno Arief dalam channel YouTube tersebut.
Pengusutan Gratifikasi Kaesang dan Bobby, KPK: Berlangsung di Direktorat PLPM
“Walaupun disampaikan dengan sebuah metafora adanya matahari atau matahari kembar, sesungguhnya pesan ini sangat jelas ya, Bung Rocky. Dan ini disalahin, diartikan pesan ini sesungguhnya ditujukan kepada Jokowi. Karena, bukan hanya Parpol disinggung tapi juga negara,” kata Harsubeno.
Pernyataan Harsubeno yang menilai bahwa apa yang disampaikan oleh SBY soal matahari kembar tersebut adalah sebagai bentuk satir yang diarahkan kepada Jokowi, oleh Rocky Gerung disambut dengan kalimat menohok. Rocky menyebut bahwa pada penghujung senja yang sudah memasuki gelap, Jokowi masih terlihat memaksakan untuk “cawe-cawe” dalam politik.
Dua Paslon Cagub-Cawagub Banten Memenuhi Syarat Administrasi
“Kalau ada dua matahari, itu akan sangat silau untuk melihat kenyataan. Kenyataan politik,” ucap Rocky Gerung.
“Mereka yang memahami politik dalam bentuk metafora, dalam satir bahkan, mulai menduka bahwa yang dimaksud Pak SBY adalah keinginan Jokowi untuk hadir terus di dalam politik. Artinya Jokowi masih ingin menjadi matahari, sementara hari sudah gelap. Dan, itu akan mengganggu kimia antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo,” beber Rocky Gerung menambahkan.
Ia juga menilai, saat ini Jokowi masih ingin ikut “cawe-cawe” dan mengatur politik masa depan. Sementara peran Jokowi sebagai penguasa sudah akan berakhir pada Oktober 2024 mendatang dan harus digantikan oleh Prabowo Subianto.
3G Coffe, Tempat Nongrong dengan Konsep Rooftop di Tengah Kota
“Kan, kita ingin selalu melihat apa model kepemimpinan Pak Prabowo nanti, apa filosofi dia dalam mengupayakan keadilan, bagaimana Prabowo misalnya mengajukan konsep ekonomi, apakah kerakyatan, koperasi atau bertumpu lagi pada oligarki yang ada pada Pak Jokowi hari ini,” tandasnya.
Dalam waktu 18 jam, konten dalam channel YouTube @RockyGerungOfficial yang diberi judul “SBY KHAWATIR DENGAN CAWE-CAWE JOKOWI!! INGATKAN SOAL MATAHARI KEMBAR BISA BIKIN NEGARA HANCUR ini, ditonton oleh lebih dari 112ribu. Berbagai komentar miring pun membanjiri konten berdurasi 13:29 menit tersebut. (*