EsaiJejak Kata

Keterampilan Sosial dan Emosional dalam Psikologis Pendidikan

×

Keterampilan Sosial dan Emosional dalam Psikologis Pendidikan

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI: depositphotos.com

PENDIDIKAN secara luas dapat diinterpretasikan mulai saat manusia dilahirkan hingga berlangsung terus-menerus sepanjang kehidupan. Sehingga pendidikan menepati posisi penting dalam pendidikan. Hal ini dikarenakan sasaran pendidikan sendiri adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik untuk kedepannya. Dari pandangan psikologi, pendidikan mencakup perubahan dan dapat dinyatakan sebagai suatu proses atau produk.

Pendidikan sebagai suatu proses meliputi semua bentuk-bentuk kegiatan yang menguntungkan individu dalam kehidupan sosial dan dalam hal itu dapat membantu pemindahan kebiasaan-kebiasaan, norma-norma, kepercayaan keagamaan, bahasa, dan lembaga-lembaga sosial dari suatu generasi kepada generasi yang lain. Hal itu dibangun di atas pengalaman-pengalaman dari suatu generasi untuk generasi yang akan datang. Melalui dari proses pendidikan ini individu distimuli untuk berfikir, memberi penghargaan dan berbuat. Pendidikan sebagai suatu produk, meliputi semua perubahan-perubahan yang berlangsung sebagai hasil dari partisipasi individu dalam pengalaman-pengalaman belajar.

Psikologi Pendidikan

Psikologi pendidikan adalah proses implimentasi dan aktualisasi prinsip-prinsip, metode-metode ilmu psikologi sebagai ilmu murni (pure science) dalam lapangan (field) pendidikan, yang berguna untuk membantu proses transmisi pengetahuan kepada peserta didik (subjek belajar) dengan memperhatikan prinsip-prinsip pertumbuhan fisik maupun fisik peserta didik. Artinya bahwa psikologi menjadi “instrumen primer” atau kata kunci sukses aktifitas pendidikan. Mengapa, karena objek material psikologi adalah manusia. Pendidikan juga demikian sehingga korelasi ini membentuk satu keterpaduan sinergis dan integral.

Menurut Nurliani (2016) bahwa studi terhadap psikologi pendidikan menjadi sangat penting, bahkan menempati prioritas. Mempelajari ilmu tersebut dapat membangun pemahaman yang utuh terhadap seorang individu dalam kegiatan pembelajaran. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa psikologi dengan pendidikan tidak bisa dipisahkan, kebutuhan dunia pendidikan pada psikologi adalah suatu keharusan yang tidak ada tawar-menawar lagi, tidak ada negosiasi lagi. Akan tetapi yang ada adalah ”kompromi strategik” untuk mensukseskan aktifitas pendidikan. Pendidikan, sesungguhnya open dan wellcome terhadap disiplin ilmu lain, tidak hanya psikologi saja. Karena, pada fase konsep dan teksis operasional pembelajaran itu, membutuhkan kehadiran disiplin ilmu lain untuk mendapatkan kontribusinya untuk formulasi konsep dan strategi pengembangan pendidikan.

Dari pembahasan di atas, penulis mengambil beberapa rumusan masalah yang akan diperoleh pada pembahasan kali ini yaitu:

  • Bagaimana cara untuk membangun keterampilan sosial dan emosional siswa melalui landasan psikologis pendidikan?
  • Apa jenis-jenis teori yang baik untuk menunjang psikologis pendidikan pada siswa?

Cara Membangun Keterampilan Sosial dan Emosional Siswa Melalui Landasan Psikologis

Dalam era globalisasi sekarang, keterampilan sosial dan emosional siswa sangat memprihatinkan, dikarenakan pada era digital ini, rata-rata siswa enggan bersosialisasi secara langsung ataupun tidak langsung, juga karena banyaknya hal-hal yang bisa mempengaruhi emosional siswa jika tidak bisa mengelolanya secara baik dan benar. Pada kasus ini, psikologis pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pengembangan keterampilan sosial dan emosional siswa.

Berikut beberapa cara membangun keterampilan sosial dan emosional siswa melalui landasan psikologis pendidikan.

1. Menerapkan Pembelajaran Sosial dan Emosional

Dalam proses pembelajaran guru harus membantu siswa untuk mengelola emosinya, membangun hubungan yang baik dan sehat antar sesama, mengajarkan keterampilan komunikasi yang efektif, dan membantu siswa untuk membuat keputusan yang baik.

2. Menggunakan Pembelajaran Kolaboratif dan Menyenangkan

Aktivitas yang diberikan guru kepada siswa bisa membantu berinteraksi dalam satu sama lain, bekerja dalam tim dengan baik, dan bisa mengembangkan cara keterampilan masing-masing siswa. Guru juga bisa mengajarkan bagaimana cara siswa berkompromi, kolaborasi, bahkan mengatur peran sosial dalam pembelajaran diskusi.

3. Menerapkan Pembelajaran untuk Mengelola Emosi pada Siswa

Guru dapat mengajarkan bagaimana caranya mengelola emosi pada siswa misalnya, marah, cemas, ataupun frustasi yang bisa mempengaruhi emosional siswa. Contoh implementasinya guru bisa mengadakan latihan relaksasi bisa dengan mengatur pernapasan siswa, dan mengajarkan cara mengenali emosi siswa itu sendiri dan memilih cara yang tepat untuk mengelolanya.

4. Modeling dan Penguatan yang Positif

Sebagai guru, haruslah menjadi contoh dalan menunjukan keterampilan sosial dan emosional yang baik kepada para siswanya, karena bagaimana pun siswa akan merefleksikan dirinya sesuai apa yang direfleksikan oleh guru tersebut. Contonya guru bisa memberikan pujian agar siswa merasa dihargai, dan guru bisa memberikan contoh tentang bagaimana cara berinteraksi dengan cara positif.

Jenis-jenis Teori yang Baik untuk Menunjang Psikologis Pendidikan pada Siswa

Menurut Rusli dan Kholik (2013), dan Cahyani (2024), dalam dasar teori psikologis pendidikan memiliki beberapa teori yang baik, yaitu:

1. Teori Behavioristik

Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan serta pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai teori belajar.

2. Teori Humanistik

Teori belajar humanistik adalah teori belajar yang berfokus pada perkembangan individu, potensi diri, dan motivasi intrinsic. Teori ini memandang bahwa manusia memiliki potensi untuk belajar dan berkembang secara optimal. Proses belajar yang efektif adalah proses belajar yang dapat membantu individu untuk memahami dirinya sendiri dan mencapai potensinya secara penuh. Teori belajar humanistik berlandaskan pada beberapa asumsi, yaitu, manusia adalah makhluk yang unik dan memiliki potensi yang berbeda-beda.Proses belajar yang efektif adalah proses belajar yang berpusat pada individu, dan motivasi intrinsik adalah kunci keberhasilan belajar.

3. Teori Kognitif

Teori kognitif adalah kerangka kerja yang menjelaskan bagaimana otak manusia memproses informasi, menciptakan pengetahuan, dan memahami dunia sekitar. Teori ini berfokus pada proses berpikir, memori, persepsi, perhatian, dan bagaimana seseorang belajar dan menyelesaikan masalah.


Widiya Puji Lestari
Mahasiswi Semester 1 dari Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *