JEJAK KATA, Tangerang – Langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dalam menangani persoalan sampah perlu diapresiasi. Berbagai terobosan pun dilakukan, termasuk sikap tegas DLHK serta mencari solusi dalam menghadapi setiap persoalan sampah di daerah berjuluk Kota Seribu Pabrik itu.
Salah satu Program Unggulan Bupati Tangerang yang tertuang dalam RPJMD 2019-2023 adalah Program Kita Perduli Permasalahan Sampah (KIPRAH).
BACA JUGA: Kuliner Dumbek, Simbol Kesuburan dan Tonggak Peradaban
Menurut Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Ahmad taufik, untuk indikator keberhasilannya adalah adanya program pengurangan sampah dimana telah terbangun sebanyak 29 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu: Reduce, Reuse, Recycle (TPST3R), terbentuknya 92 Kelompok Bank Sampah, dan penerapan program Kurasaki (Kurangi Sampah Sekolah Kita) di sekitar 300 lebih sekolah di wilayah Ini. Menurut Taufik, indikator ini sudah melampaui target RPJMD yang ada.
BACA JUGA: Jos Gandos! Ada Pengalaman Unik di Kawasan Pulau Merak Besar
Dalam wawancara di channel YouTube @JejakKata beberapa waktu lalu, Taufik menjelaskan, melihat kondisi wilayah serta jumlah penduduk yang mencapai hampir empat juta jiwa itu, mampu menghasilkan sampah rata-rata 2.000 ton sampah perhari.
“Jumlah penduduk kita katakanlah tiga sampai empat juta jiwa, kalau tiap orang standar nasional menghasilkan 0,5 kilogram sampah perhari, maka kalau kita kalikan empat juta maka rata-rata 2.000 ton perhari,” ujar Ahmad Taufik.
