JEJAK KATA, Tangerang – Pengunjung Food Court Mardi Gras Citra Raya Tangerang, Jumat (03/11/23) malam, disuguhi seni tari tradisional Bajodir Kahot. Tari Bajidor Kahot sendiri merupakan seni tari kreasi yang berakar pada seni tradisional Sunda, Jawa Barat. Keunikan tarian ini, melibatkan gerakan kaki yang lincah dan gerakan tangan yang elegan.
Erick Aspraga Kusuma, selaku pengelola Sangar Sekolah Musik dan Tari Purwacaraka Citra Raya, Cikupa, Kabupaten Tangerang mengungkapkan bahwa tari Bajidor Kahot ini berakar pada seni tari tradisional Jaipong Sunda. Namun pada iringan musiknya, selain khas dengan kendang Jaipong, disuntik dengan nuansa musik Bali. Sehingga hentakan irama paduan dua musik tradisional ini menambah nilai estetik pada setiap gerak lincah dan elegan sang penari.
“Bajidor Kahot, akarnya Jaipongan dan disuntik musik Bali. Tari Bajidor Kahot sendiri menjadi salah satu mata kuliah di UNJ,” ujar Erick Aspraga Kusuma.
Pada event kali ini, Bajidor Kahot dimainkan oleh Lena Armianti, salah seorang penari kebanggan Sangar Sekolah Musik dan Tari Purwacaraka.
Erick juga mengungkapkan, saat ini ada beberapa seni tari tradisional yang diajarkan di Purwacaraka. Diantaranya adalah Tari Jaipong, tarian kreasi Mbok jamu dan tarian khas Papua “Mambo Simbo’.
Pengelola Food Court Mardi Gras Citra Raya, Anton berharap, panggung di Area Food Court Mardi Gras Citra Raya bisa menjadi ajang kreativitas para pelaku seni, baik praktisi seni yang sudah profesional maupun pemula.
“Kami memberikan ruang seluas-luasnya kepada para pelaku seni, baik yang sudah profesional maupun pemula, supaya seni dan budaya tradisional yang kita miliki ini bisa tetap lestari,” katanya.