Jejak KataPolitik

Angkat Isu SARA, Vinus: Kekeliruan Airin Ini Sangat Fatal

×

Angkat Isu SARA, Vinus: Kekeliruan Airin Ini Sangat Fatal

Sebarkan artikel ini
Subandi Musbah (Direktur Vinus) | Ilustrasi

JEJAK KATA, Tangerang – Direktur Visi Nusantara (Vinus), Subandi Musbah, menyoroti soal pernyataan bakal calon gubernur Banten, Airin Rachmi Diany, pada saat melakukan sosialisasi bersama dengan bakal calon Bupati Tangerang, H. Mad Romli, di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang Sabtu kemarin.

Subandi mangatakan, apa yang disampaikan Airin pada saat memperkenalkan Mad Romli dan menyebut bahwa dia adalah asli kelahiran Kabupaten Tangerang itu benar adanya. Namun kalimat itu, menurut Subandi, seolah yang lain bukan orang Tangerang.

“Itu keliru!” Tegas Subandi.

Sebagai tokoh Banten, kata Subandi, Airin harus bisa menjadi tauladan, dan jangan mengusung isu yang berkaitan dengan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).

Kota Tangerang Jadi ‘Pilot Projeck’ Program Makan Bergizi Gratis

“Sebagai tokoh Banten harus menjadi tauladan. Tidak perlu mengangkat isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) saat sosialisasi,” ungkap Subandi Musbah saat dihubungi jejakkata.news, Minggu (14/07/24) pagi.

Ups! Ternyata Hari Kentang Goreng Sedunia Diperingati 13 Juli

“Dikotomi berbasis SARA harus dijauhi, ini kurang baik bagi pendidikan politik. Harusnya Airin menghindari term demikian,” lanjutnya.

Kekeliruan Airin ini, menurut Subandi, sangat fatal. Karena, yang pertama Golkar belum resmi merekomendasikan nama tertentu untuk Pilkada Kabupaten Tangerang.

“Bisa saja nama lain yang keluar,” ucapnya.

Kedua, Airin menganggap seolah-olah Mad Romli satu-satunya orang Kabupaten Tangerang.

RM Saung Babeh Tigaraksa Terbakar, 4 Lapak Buah Ikut Ludes

“Sekali lagi, itu keliru besar. Mengapa demikian, lantaran kemungkinan lawannya, Maesyal Rasyid, lahir di Kabupaten Tangerang juga. Dia lahir ketika kota Tangerang belum menjadi daerah otonom baru. Masih gabung (Kota Tangerang, Kota Tangsel dan Kabupaten Tangerang-red). Kota Tangerang resmi pisah dari Kabupaten Tangerang tahun 1993. Sementara Maesyal Rasyid lahir jauh sebelum Kota Tangerang mandiri. Itu artinya, Maesyal Rasyid kalahiran kabupaten Tangerang juga dong,” tandasnya.

Sebaiknya, kata dia, selaku tokoh Banten, Airin menggunakan diksi positif agar publik tercerahkan. Tidak membuat seolah-olah ada pribumi dan non pribumi.

Pilgub Banten, PDI Perjuangan Pasangkan Ade Sumardi dengan Airin

“Saatnya kita memberikan pendidikan politik yang baik. Tidak mengumbar isu SARA. Mari kita jaga demokrasi ini dengan baik. Kita harus melangkah lebih maju, dari demokrasi prosedural ke demokrasi subtansial,” pungkasnya. (*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *